LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
KERJA ENZIM KATALASE
Di susun oleh:
Nama : ANIK NUR LAILI
` Kelas : XII IPA 1
No : 20
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 JETIS
BANTUL YOGYAKARTA
TAHUN 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalis pada tubuh mahluk hidup. Karena enzim bekerja sebagai katalis di dalam tubuh mahluk hidup, enzim juga disebut biokatalisator.
Enzim dapat bertindak sebagi katalis, yaitu dapat mempercepat reaksi kimia, namun tiadak mengubah hasil reaksi. Sebagian besar enzim bekerja didalam sel, yang disebut enzim intraseluler. Contoh enzim intraseluler adalah katalase. Katalase dapat memecah senyawa racun seperti hidrogen perioksida (H2O2).
Dengan demikian, peneliti akan melakukan penelitian "Pengaruh Enzim Katalase terhadap Hidrogen Perioksida"
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan dapat diidentifikasi masalah-masalah penelitianya yaitu :
1. Bagaimanakah pengaruh enzim katalase terhadap H2O2 ?
2. Bagaimanakah pengaruh pH & suhu terhadap kerja enzim katalase?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap hidrogen perioksida (H2O2).
2. Mengetahui pengaruh pH & suhu terhadap kerja enzim katalase.
D. Manfaaf Penelitian
1) Bagi peneliti
Menerapkan teori yang ada dalam bentuk aplikasi penelitian berupa laporan sebagai syarat untuk mencari nilai tugas
2) Bagi pelajar
Menambah ilmu pengetahuan tentang penelitian pengaruh enzim katalase terhadap perioksida dan sebagai referensi dalam pembuatan laporan.
3) Bagi SMA N I Jetis
Sebagai acuan yang bermanfaat untuk hal yang lebih berguna.
BAB II
DASAR TEORI
Enzim adalah suatu biokatalisator, yaitu suatu bahan yang berfungsi mempercepat reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi karena pada akhir reaksi terbentuk kembali. Suatu reaksi kimia yang berlangsung dengan bantuan enzim memerlukan energi yang lebih rendah. Jadi enzim juga berfungsi menurunkan energi aktivasi.
Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan laju reaksi. Enzim meningkatkan laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang diperlukan untuk reaksi). Penurunan energi aktivasi dilakukan dengan membentuk kompleks dengan substrat. Setelah produk dihasilkan, kemudian enzim dilepaskan. Enzim bebas untuk membentuk kompleks baru dengan substrat yang lain.
Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berfungsi sebagai katalis. Pada sisi ini, terdapat gugus prostetik yang diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik sehingga dapat mengkatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk sisi aktif sangat spesifik sehingga diperlukan enzim yang spesifik pula. Hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Agar dapat bereaksi, enzim dan substrat harus saling komplementer.
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi.
a. Teori gembok dan anak kunci (Lock and key theory)
Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk kompleks, seperti kunci yang masuk dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim.
b. Teori kecocokan yang terinduksi (Induced fit theory)
Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi melingkupi substrat membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif menjadi bentuk yang lepas. Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut.
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badan mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila (H2O2) ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung
Bentuk reaksi kimianya adalah:
H2O2 --> H2O + O2
Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
1. Suhu : Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
2. Derajat keasaman (pH) : Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH= ±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
3. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor : Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
4. Inhibitor enzim: Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat Dan Bahan
Ø Rak dan tabung reaksi
Ø Pipet tetes
Ø Pembakar spirtus dan kasa
Ø Gelas ukur
Ø Lidi dan korek api
Ø Ekstrak hati ayam,jantung,ginjal,daun,dan melinjo
Ø Hidrogen perioksida ( H2O2 )
Ø NaOH
B. Cara Kerja
Percobaan I
1. Mengambil masing-masing ekstrak, kemudian menuang masing-masing ekstrak ke dalam tabung reaksi.
2. Menambahkan H2O2 setiap tabung.
3. Memasukan bara lidi dalam setiap tabung reaksi
4. Menganalisis data.
Percobaan II
1. Mengambil masing-masing ekstrak, kemudian menuang masing-masing ekstrak ke dalam tabung reaksi.
2. Menambahkan H2O2 setiap tabung.
3. Menambahkan NaOH pada tabung.
4. Memasukan bara lidi dalam tabung setiap reaksi
5. Menganalisis data.
Percobaan III
1. Mengambil masing-masing ekstrak, kemudian menuang masing-masing ekstrak ke dalam tabung reaksi.
2. Merendam tabung yang berisi ekstrak dalam air panas.
3. Menambahkan H2O2 setiap tabung.
4. Memasukan bara lidi dalam setiap tabung reaksi.
5. Menganalisis data.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian
Bahan | Tabung I | Tabung II | Tabung III |
Nyala api | gelembung | Nyala api | gelembung | Nyala api | gelembung |
Ekstrak hati | + | +++ | + | + | - | - |
Ekstrak melinjo | + | ++ | + | + | - | - |
Ekstrak daun | + | ++ | + | + | - | - |
Ekstrak ginjal | + | ++ | - | - | - | - |
Ekstrak jantung | + | ++ | - | - | - | - |
Keterangan
*nyala api
+ = api menyala
- = api tidak menyala
*gelembung
+++ = banyak gelembung
++ = gelembung sedang
+ = gelembung sedikit
- = tidak ada gelembung
B. Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 à2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati ayam jantung,ginjal,daun,dan melinjo. Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase. Kemudian semua itu dibuat ekstrak. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
Percobaan I
Pada saat penambahan hidrogen perioksida dalam tabung reaksi yang berisi ekstrakhati ayam, ginjal ayam, jantung ayam, daun, melinjo terdapat gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam,jantung ayam, ginjal ayam,daun,melinjo yang mengubah H2O2 menjadi H2O ( air ), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen ( O2) .Dan itu membuktikan bahwa di dalam ekstrak tersebut mengandung enzim katalase.
Percobaan II
Pada saat penambahan hidrogen perioksida dan NaOH dalam tabung reaksi yang berisi ekstrak hati ayam,daun,melinjo, terdapat gelembung-gelembung udara yang sedikit. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam,jantung ayam, ginjal ayam,daun,melinjo yang mengubah H2O2 menjadi H2O ( air ), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Adanya nyala api membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen ( O2) .Dan itu membuktikan bahwa di dalam ekstrak tersebut mengandung enzim katalase tetapi kerja enzim tersebut kurang maksimal.
Namun pada ekstrak ginjal ayam dan jantung ayam tidak terdapat gelembung-gelembung udara serta tidak timbul nyala api. Hal ini terjadi menunjukkan bahwa enzim katalase dalam ginjal ayam dan jantung ayam tidak bisa bekerja dalam keadaan basa.
Percobaan III
Pada saat ekstrak hati ayam,ginjal ayam, jantung ayam, daun, melinjo ditambah hidrogen perioksida dalam tabung reaksi yang sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu, tidak terdapat gelembung-gelembung udara . Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam,jantung ayam, ginjal ayam,daun,melinjo tidak yang mengubah H2O2 menjadi H2O ( air ), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, tidak timbul nyala api. Tidak adanya nyala api membuktikan bahwa H2O2 juga tidak diuraikan menjadi oksigen ( O2) .
Hal itu terjadi karena suhu yang tinggi akan menghambat kerja enzim atau membuat enzim katalase tersebut tidak berfungsi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat menarik kesimpulan bahwa
1. enzim katalase berpengaruh terhadap H2O2 yaitu menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Reaksinya adalah 2H2O2 à2H2O + O2
2. pH yang tinggi (basa) dan suhu yang tinggi dapat menghambat kerja enzim.
B. Saran
Dalam melakukan percobaan hendaknya disediakan sarung tangan untuk menunjang keselamatan kerja, terutama jika menggunakan bahan-bahan kimia
DAFTAR PUSTKA
Saktiyono. 2008. Seribu Pena Biologi. Jakarta : Erlangga
Syamsuri Istamar, dkk. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Malang : Erlangga
Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Sejarah adalah Pendidikan yang Berharga LAPORAN PRAKTIKUM UJI KERJA ENZIM KATALASE.htm diakses pada 18-09-2013 pukul 20:35