Senin, 22 Oktober 2012

cerpen


Menjelang hariku


           Pagi ini aku bangun pukul 04.30,serasa ada yang membangunkan dan menyuruhku untuk bergegas sholat dan mandi. Setelah sholat  baru tersadar aku bangun dengan sendirinya tanpa ada yang membangunkan. Ini sungguh hal yang tak biasa karena biasaanya aku bangun pukul 06.15. masih terdiamdan bingung memikirkan sesuat yang aneh dalam diriku.
          Tiba-tiba sebuah suara mengejutkan ku.
          ”tumben Ly bangun pagi” ibu mennggodaku.
          ” he..he..he..” jawabku sambil nyengir.
          ” jangan melamun terus,makan dulu. Nasinya sudah matang tuh”
         “ iya bu sebentar lagi”
         Sebetulnya aku gak punya nafsu untuk makan, tapi bagaimana lagi aku tak enak dengan ibuku. Alhasil aku hanya mengambil empat sendok makan.
        Aku masih bingung tentang apa yang diinginkan hatiku.terlintas pikiran untuk untuk tidak berangkat sekolah. Aku ingin sekali ke gubuk di dekat sungai yang setiapkli ku lewati ketika berangkat sekolah.
        Tetap ku kenakan seragam lengka seperti mau sekolah, agar ibuku tidak curiga.
         ”ibu Lyly berngkt sekolh dulu ya.” kataku sambil melambaikan tangan.
         ” hati-haati di jalan”
        Segera bergegas mengaayuh sepedaku menuju gubuk yang ku inginkan . sesampainya ku sandakan sepedaku di dekat pohoh randu. Ku lepaskan sepatuku agar lebih nyaman untuk duduk santai. Tanganku merogoh isi tas untuk mengeluarkan buku diaryku. Ku tuliskan kejanggalan hatiku saat ini.
         Sejenak ku termenung,seperti bayangan masa laluku hadir kembali dalam haiku saat ini. Teringat tentang hancurnya keluargaku tiga tahun yang lalu. Cacian pedih semasa SD gara-gara ayahku yang mempunyai isrtri lagi. Kakakku yag telah hilang entah kemana karena frustasi melihat kekuargaku. Mantanku arga yang baru putus dua bulan yang lalu.dan orang yang selalu ada untukku, yaitu ibuku dan awan sahabatku. Ingin sekali ku minta maaf sepertinya aku terlalu banyak dosa dengan mereka. ku ambil hand phoneku dan ku sms mereka.


To : awan
      085743045579

Maaf . maaf. Maaf. Semua terlalu munafik dalam hidupku, saat ini baru ku sadari banyak kesalahan yang ku buat kepada kalian. Maafkan aku........
 
 









          Ku nikmati sejuknya angin yang berhembus hingga mampu menggerakkan rambutku. Tiba-tiba suara hand phone memecahkan lamunanku.
         “halo….”
         “Lyly kamu dimana?kamu berangkat sekolah gag?” Tanya sesosok cewek di seberang sana.
           aku berada di suatu tempat yang indah, aku tak berangkat sekolah”
          ” kamu bolos ya?”
         “ iya, ku minta maaf ya jika aku banyak salah dengan mu. Oh... iya tolong smpikn juga permintaan maafku pada teman-teman sekelas”
        ” apa-apan sih Ly kayak orang mau mati aja,pakek minta maaf segala”
        ” yang penting sampaiin aja”
       Tut…tut…tu… hand phoneku langsung ku matiin tanpa menunggu balasan dari seseorang di seberang sana.
         Ku lihat jam tanganku tak terasa sudah menunjukkan pukul 12.15, kuputuskan untuk pulang kerumah saja lah. Namun ku sengaja tak lewat jalan ketika aku berangkat ke gubuk, aku memilih melewati  jalan raya yang lebih jauh.
        Tiba-tiba ada sebuah truk melaju kencag, tak tersadar aku mengayuh sepedaku terlalu menengah. Dengan segera ku gerakkan ke tepi. Tapi semua itu terlmbt. Ku sudah tak merasakan apa yang terjadi dalam diriku. Aku hanya melihat semua orang menangis meliht ragaku yang sudh terkni dengn kin mori.

0 komentar:

Posting Komentar